Pulau Rote adalah Kabupaten di Propinsi NTT, wilayah paling Selatan Negara Kepulauan Indonesia. Suatu waktu aku mengunjunginya, karena ayah dan leluhurnya berasal dari sana.
Ada yang menarik mengenai pakaian adat di sana. Bagi pria Pakaian adat Rote adalah sarung / kain tenun ikat khas Rote pada pinggang, ditambah dengan selimut /selendang kecil di pundak, lalu Kemeja pria (baju bodo) warna putih dan topi tilangga. Di sana saya juga mengenakannya dengan bangga.
Suatu kali aku mengunjungi seorang paman dan dia memintaku berfoto digital bersama. Waktu itu aku mengenakan kemeja batik pekalongan warna coklat, dan Bibiku memakaikanku kain sarung tenun ikat rote dan topi tilangga, sedang pamanku mengenakan kain sarung tenun ikat Rote, dan baju bodo putih. Jadi kombinasi yang ku kenakan adalah kemeja batik pekalongan dan kain tenun ikat Rote. Untuk suatu acara adat khusus sebenarnya tak berani saya berbuat begitu, tapi merekapun tak keberatan untuk kunjungan keluarga yang tak resmi.
“Kain Jawa bersanding dengan Kain NTT”. Kata pamanku, dan kami tertawa bersama. Ada kesan bahagia bersama ketika “Batik Pekalongan dan Kain Tenun Ikat Rote, NTT terpasang di badanku”. ” Kombinasi warnanya jadi makin kontras ” Kata keluargaku yang lain.
Photo dan artikel kiriman dari Niceforus Ferbusius Yosef di Asr Yon Ang Air, No.K2G1, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. [batikindonesia.com]
Tidak ada komentar :
Posting Komentar