H. Fatchur Rachman Noor biasa dipanggil Tokman adalah pengusaha Batik yang sukses dari Kampoeng Batik Kauman Kota Pekalongan. Mulai terjun ke bisnis batik tahun 1974 sebagai generasi ke dua dari generasi sebelumnya sebagai pengusaha batik , meneruskan bisnis ayahnya sebagai pembuat sarung dan kain panjang. Dari 12 saudaranya hanya 6 orang yang terjun ke dunia batik.
Dari pandangan, pengamatan dan temuan – temuan dunia perbatikan di Pekalongan ternyata usaha batik Pekalongan tidak boleh besar dan dituntut proses pembuatannya tradisional, maka beliau dalam menggeluti usahanya memfokuskan diri pada produksi saja.
Sedangkan untuk pemasaran sudah ada bakul – bakul yang datang ke rumahnya untuk membeli , karena ingin lebih memperluas pangsa pasar maka beliau membuka outlet - outlet antara lain di Pasar Grosir Setono dan melalui internet di www.batiknulaba.multyply.
Di tangan beliau perusahaan batiknya semakin sukses dan cukup terkenal di kalangan pengusaha batik di Pekalongan dan sudah punya brand Batik Nulaba.
Ciri khas batik Nulaba adalah bercorak kontemporer dan fashionable ,selalu mengikuti trend masa kini . Dari pengalaman memproduksi batik kalau mengikuti pakem batik perlu biaya tinggi sedangkan batik saat ini kalah bersaing dengan batik printing. Bahan baku yang yang digunakan sebagian besar dari kain prima yang bagus untuk baju karena adem jika dipakai. Produknya berupa pakaian wanita, hem pria, daster - daster, sprei, berbagai tas dan handicraft lainnya.
Sampai saat ini bisnis batik H. Fatchur Rachman memiliki pegawai 60 orang dengan produksi 250 kodi per hari, 10.000 yard per bulan, harga pruduk batiknya berkisar antara Rp. 50.000,- sampai Rp. 100.000,- per potong.
Untuk lebih memotivasi para pekerjanya Pak Tokman menerapkan sistem kerja borongan dalam satu minggu hanya bekerja 4 hari, dan hasilnya lebih produktif , pekerjanya lebih semangat karena ada waktu 2 hari untuk bekerja sampingan atau berkumpul dengan keluarga.
Menciptakan alat pencelup yang ramah lingkungan
Sebagai seorang yang kreatif tidak pernah berhenti untuk berinovasi. Pada tahun 1993 beliau berkolaborasi dengan ahli pembuat roll dan ahli mekanik menciptakan alat pencelup. Alat tersebut fungsinya sangat luar biasa yaitu ramah lingkungan, produktivitas bisa meningkat, tenaga kerja bisa ditekan, siklus kerja lebih teratur, aspek kecepatan kerja, meningkat,hasil produksi lebih bagus. Harga alat tersebut sekitar 20 jutaan. tapi jika dibandingkan manfaatnya yang sangat besar tidak terlalu mahal.
Sebagai orang yang sangat peduli kepada lingkungan beliau mempromosikan dan mengajak agar para pengusaha batik menggunakan alat pencelup tersebut, tapi usahanya susah diikuti karena masih banyak pengusaha batik yang belum peduli lingkungan , sekian banyak industri batik baru satu orang produsen yang mengikuti jejaknya yaitu pengusaha Batik Tobal.
Dalam menjalankan bisnis batiknya beliau sangat memperhatikan lingkungan terutama masalah pencemaran limbah batik, maka jika kita mengunjungi pabriknya bisa dilihat proses pembuatan batiknya sudah menggunakan penampungan limbah batik dan limbah batiknya bisa di gunakan lagi untuk batik yang kualitas lebih rendah, ……… .sistem daur ulang.
Sejarah terbentuknya paguyuban Kampoeng Batik Kauman
Dengan adanya Industri batik yang hancur dari tahun 1975 sampai tahun 1985 banyak pabrik - pabrik yang tutup , persaingan tidak sehat dan teknologi perbatikan hampir tidak bisa berkembang. Warga Kampoeng Kauman merasa prihatin dengan kondisi tersebut, tahun 1985 warga Kampoeng Kauman mulai mempunyai spirit untuk merubah keadaan dan didukung oleh fasilitas dari pemerintah daerah untuk membangkitkan kembali batik Pekalongan ke zaman keemasan nya lagi. Dengan dukungan promosi pameran ke luar negeri, mendatangkan desainer - desainer dari Jakarta industri batik mulai menggeliat lagi.
Dengan dukungan Walikota Pekalongan pada acara ulang tahun Koperasi 12 Juli 2008 Paguyuban Kampoeng Batik Kauman terbentuk dan diresmikan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.
Paguyuban Kampoeng Batik Kauman, sebuah paguyuban dari komunitas pengusaha & pengrajin batik , pelajar , masyarakat Kauman dan sekitarnya, Sekretariat Kampoeng Batik Kauman ada di Jl.Kauman X/1 Kota Pekalongan.
Dengan kerja keras dan semangat kebersamaan masyarakat Kampoeng Kauman sangat peduli terhadap perlunya teknologi informasi, perlunya menangani limbah batik dan perlunya ikut pelatihan - pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM nya. Bisa dilihat hasilnya bagaimana lingkungan Kampoeng Kauman saat ini berbeda sekali sudah ada penanganan limbah batik , sudah berdiri Telecenter Kampoeng Batik Kauman sebagai tempat untuk berkumpul, tempat diskusi menyalurkan aspirasi masyarakat, dan yang cukup penting untuk mempercepat bisnisnya secara on line. Pembentukan Telecenter difasilitasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan dengan memberikan seperangkat Komputer dan jaringan internetnya. Juga ada pendampingan untuk mengelolanya.
Pak Tukman sebagai Penasehat Paguyuban Kampoeng Batik Kauman merasa bangga dan akan terus membangun Kampoeng Batik Kauman bersama warganya dan mempunyai rencana dalam waktu dekat akan mereposisi pengurusnya untuk lebih memajukan masyarakat Kampoeng Batik Kauman.
Konsep dagang yang halal
H. Fatchur Rachman Noor ayah dari 5 orang putera ini adalah seorang pengusaha batik yang sukses, sangat rendah hati, suka humor dan punya hobby olah raga dan menyanyi. Dan dalam bisnisnya selalu menekankan bisnis yang halal yang diterapkan dalam semua bisnisnya dengan cara selalu menuliskan harga pada barang yang dijualnya, salah satunya bisa dilihat pada bisnis barunya yaitu restauran Pande Rasa , di restoran yang dirintisnya ini harga-harga makanan sudah diketahui sebelum pengunjung pesan makanannya. Cara-cara seperti itulah yang ditekankan kepada keluarganya agar bisnis apapun yang digelutinya harus mengutamakan kejujuran. (is-piumkm)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar